Senin, 08 September 2014

Evaluasi Penjas dan Olahraga



Evaluasi adalah kegiatan atau proses yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan dan penetapan kualitas (nilai dan arti) berbagai komponen pembelajaran berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu. Evaluasi juga adalah proses pemberian penghargaan atau keputusan terhadap data/informasi yang diperoleh melalui proses pengukuran dan berdasarkan suatu kriteria dan proses untuk menentukan nilai atau harga dari data yang telah dikumpulkan. Evaluasi merupakan kegiatan pembelajaran yang meliputi evaluasi terhadap kegiatan belajar siswa. Hasil kegiatan evaluasi tersebut akan memberikan gambaran kepada guru dalam menyusun program berikutnya. Gambaran tersebut dapat bersifat baik atau sebaliknya, dengan demikian akan member kesempatan kepada guru untuk melakukan program perbaikan (remedial) atau pengayaan.

Evaluasi bertujuan untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah tercapai dan untuk memberikan penghargaan terhadap pencapaian dan memperbaiki program dalam kegiatan pembelajaran. Evaluasi menekankan pencapaian hasil belajar siswa sekaligus mencakup seluruh pembelajaran, menilai karakteristik siswa, pencapaian kurikulum, dan administrasi. Didalam evaluasi termasuk pengujian dan pengukuran dapat juga dinyatakan sebagai analisa terhadap data yang telah dikumpulkan melalui suatu proses pengukuran. 

Istilah pengukuran dan penilaian sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari,  tetapi hanya sedikit yang memahami artinya Pegukuran adalah sekumpulan informasi yang digunakan sebagai dasar dari pengambilan keputusan.  Pengukuran juga merupakan proses pengumpulan data secara empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan. Pengumpulan data tersebut ditujukan untuk mendeskripsikan performance siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (sistem angka) sedemikian rupa, sehingga sifat kualitatif dari performance siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka. Dalam prosesnya pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang harus dapat di uji validitasnya dan reliabilitasnya sedangkan penilaian adalah istilah yang digunakan dalam pengukuran untuk mengambil keputusan.

Instrumen, tes atau alat merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pengukuran dan pengevaluasian yang berperan sebagai pencari informasi mengenai apa yang kita ukur dan evaluasi. Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu. Tes  merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk memperoleh informasi mengenai individu atau mengenai sesuatu obyek. Alat atau instrumen yang digunakan  dapat berupa pertanyaan yang dituliskan pada kertas atau dalam bentuk interview, observasi dari performen fisik yang diminta, atau observasi tingkah laku mengenai ukuran yang ditandai dengan ceklist. Bentuk tes apapun yang digunakan, semua tes tetap harus mempunyai karakteristik tersendiri. Oleh sebab itu sebuah alat harus memiliki tingkat keabsaha atau kepercayaan untuk dapat mengukur dan mengevaluasi sesuai dengan yang diharapkan. Pengukuran dan penilaian merupakan konsep yang saling berhubungan. 

Penilaian adalah proses yang digunakan dalam pengukuran dan tujuan dari pengukuran adalah untuk mengumpulkan informasi. Penilaian artinya proses pengumpulan data yang menunjukkan perkembangan belajar siswa. Pada kegiatan penilaian guru melakukan pengumpulan data dengan menggunakan berbagai cara pengukuran untuk memantau proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar siswa sesuai dengan potensi yang dimiliki, pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan tercapai melalui pembelajaran secara berkesinambungan. Penilaian dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran untuk menilai proses, kemajuan, dan hasil belajar siswa.

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa tidak untuk dibandingkan dengan hasil belajar siswa lain ataupun prestasi kelompok, tetapi dengan prestasi atau kemampuan yang dimiliki sebelumnya, atau dengan kompetensi yang dipersyaratkan. Dengan demikian siswa tidak terdiskriminasi dalam klasifikasi lulus atau tidak lulus, pintar atau bodoh, bisa masuk  ranking berapa, dan sebagainya, tetapi lebih diarahkan pada fungsi motivasi, dan bantuan agar siswa dapat mencapai kompetensi yang dipersyaratkan.

Penggunaan jenis penilaian harus disesuaikan dengan pencapaian hasil belajar yang ditargetkan guru. Target belajar atau sasaran belajar menurut Bloom (1956) mencakup tiga dominan, yaitu dominan kognitif, psikomotor, dan afektif. Proses kognitif dapat berfokus pada dua kategori, yaitu meretensi adalah mengingat dan mentransfer yang terdiri dari lima kategori, yaitu memahami yang didalamnya ada kategori menafsirkan yaitu proses kognitif menafsirkan terjadi bila siswa dapat mengubah dari satu bentuk informasi ke bentuk informasi yang lainnya, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan.

Tidak ada komentar: