Senin, 08 Desember 2014

Prinsip-prinsip Penilaian

Dalam proses belajar dan pembelajaran, terdapat tiga komponen utama yang merupakan satu kesatuan, yaitu tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Sedangkan Penilaian menurut Kumano (2001) adalah proses yang digunakan dalam pengukuran dan tujuan dari pengukuran adalah untuk mengumpulkan informasi. Penilaian artinya proses pengumpulan data yang menunjukkan perkembangan belajar siswa. Pada kegiatan penilaian guru melakukan pengumpulan data dengan menggunakan berbagai cara pengukuran untuk memantau proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar siswa sesuai dengan potensi yang dimiliki, pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan tercapai melalui pembelajaran secara berkesinambungan. Penilaian dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran untuk menilai proses, kemajuan, dan hasil belajar siswa.

Adapun prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru pada saat melaksanakan penilaian adalah:
1.       Sahih
Penilaian yang dilakukan haruslah sahih, maksudnya penilaian didasarkan pada data yang memang mencerminkan kemampuan yang ingin diukur.
2.       Objektif
Penilaian yang objektif adalah penilaian yang didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas dan tidak boleh dipengaruhi oleh subjektivitas penilai (guru).
3.      Adil
Penilaian yang adil maksudnya adalah suatu penilaian yang tidak menguntungkan atau merugikan siswa hanya karena mereka (bisa jadi) berkebutuhan khusus serta memiliki perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4.       Terpadu
Penilaian dikatakan memenuhi prinsip terpadu apabila guru yang merupakan salah satu komponen tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5.      Ekonomis
Penilaian yang Ekonomis adalah penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
6.       Terbuka
Penilaian harus memenuhi prinsip keterbukaan di mana kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan yang digunakan dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.
7.      Menyeluruh dan berkesinambungan
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan oleh guru dan mesti mencakup segala aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai. Dengan demikian akan dapat memantau perkembangan kemampuan siswa.
8.      Sistematis
Penilaian yang dilakukan oleh guru harus terencana dan dilakukan secara bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku.
9.       Akuntabel
Penilaian yang akuntabel adalah penilaian yang proses dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
10.   Edukatif
Penilaian disebut memenuhi prinsip edukatif apabila penilaian tersebut dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan siswa.

Referensi
Komponen Penilaian Hasil Belajar Kurikulum 2013

Farida Ch, I. & Nuryantini, A.Y. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Patragading

Dasar-dasar memilih istri

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia menuturkan; Rasulullah SAW bersabda, “Wanita itu dinikahi karena empat hal; karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Oleh karena itu carilah wanita yang memiliki agama, niscaya kamu akan bahagia.”
1.         Memiliki Agama
Agama adalah asas utama bagi seorang lelaki untuk memilih calon istrinya. Sebelum maju meminang dan memasuki ke jenjang pernikahan, sebaiknya meneliti terlebih dahulu siapa wanita yang akan dijadikan sebagai pasangan hidup. Seharusnya memilih tipe istri yang taat kepada suami
2.         Yang pintar
Seorang istri yang pintar, ia akan sanggup membangun rumah tangganya yang harmonis. Sementara seorang istri yang bodoh, ia justru akan merobohkan rumah tangganya.
3.         Yang perawan
Menikahi wanita yang masih perawan itu dianjurkan, karena ia lebih menjanjikan kesenangan dan kenikmatan pada saat pertama menggaulinya, dan karena wanita seperti ini belum memiliki pengalaman tentang pernikahan. Akibatnya, ia cenderung sangat mencintai suaminya. Sementara wanita yang sudah janda ia dapat membanding-bandingkan antara suaminya yang pertama dengan suaminya yang kedua.
4.         Harus penuh kasih sayang dan bisa melahirkan banyak anak
Wanita yang penuh kasih sayang ialah wanita yang memiliki tingkah laku yang terpuji, akhlak yang mulia, dan sangat mencintai suaminya. Sedangkan untuk mengetahui apakah seorang wanita bisa melahirkan banyak anak atau tidak, bisa dilihat dari keluarganya.
5.         Cantik dan taat
Dianjurkan mencari  seorang istri yang cantik, karena kecantikannya dapat menjaga kesucian suaminya dan meredam gelora nafsunya, sehingga ia tidak ingin berpaling kepada wanita lain.
Rasulullah bersabda, “Wanita yang menyenangkan suaminya jika dipandang, yang taat jika diperintahnya, dan yang tidak menentang terhadap hal-hal yang tidak disukai oleh suami terhadap dirinya dan juga terhadap hartanya.
Wanita yang cantik adalah wanita yang bisa menjaga harga dirinya. Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dipakainya. Bukan pula pada perhiasan yang menghiasi tubuhnya atau pada bentuk tubuh yang aduhai. Karena kecantikan wanita itu terpancar dari caranya melihat kehidupan dan berdiri pada prinsip yang sering bertolak belakang dengan prinsip dunia. Saat melihat kehidupan, disitulah mata hatinya akan menyusuri arti dari kehidupan dan menjalaninya sesuai nuraninya. Kecantikan bukan terletak pada eloknya wajah, tetapi justru dari kecantikan jiwanya yang penuh kasih sayang, dan peduli terhadap sesamanya.
Mereka berdandan bak putri kecantikan, menghiasi dirinya dengan perhiasan dan memoles wajahnya dengan keindahan. Tampak indah dilihat, hingga tak seorangpun menyadari, ada sesuatu yang tersembunyi dibalik pesonanya.
Wanita yang cantik, tidak akan menghalalkan semua cara untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Wanita yang cantik, tidak akan mengganggu suami orang hanya untuk mendapatkan hartanya dengan mengatasnamakan cinta.
Wanita yang cantik, tidak akan menjajakan dirinya dijalanan hanya untuk sebuah alasan “demi membantu keluarga”.
Wanita yang cantik, tidak akan melakukan “one nite stand” hanya untuk memuaskan hasratnya hingga melupakan harkatnya sebagai wanita.
Wanita yang cantik, tidak akan meninggalkan prinsip-prinsip yang dapat memagari dirinya dari berbagai macam godaan dunia.
Wanita yang cantik, tidak akan menjadi ibu yang membiarkan anaknya terjerumus dalam dunia kelam.
Wanita yang cantik adalah Seorang Ibu yang mendidik dan memagari anaknya dengan dengan kasih sayang dan iman percaya pada Tuhan.
Seorang Wanita yang tetap berdiri pada jalan yang benar dan tidak kompromi dengan sesuatu yang dia tahu dapat menyesatkan.
Seorang Wanita yang mengasihi keluarganya baik suami dan anak-anaknya.
Seorang Wanita yang memberikan warna positif dalam kehidupan setiap orang.
Seorang Wanita yang tidak menjual dirinya demi kemewahan. Karena baginya kemewahan surga yang lebih penting dicarinya.
Seorang Wanita yang tahu menempatkan dirinya dimanapun ia berada.
Seorang Wanita yang dapat membedakan mana yg benar dan mana yang salah.
Seorang wanita yang dapat menginspirasikan semua orang.
Dan terakhir, wanita yang cantik adalah wanita yang bisa menjaga harga dirinya.. ditengah gelap dan gemerlapnya dunia ini.”
6.         Bebas dari cacat (sehat jasmani dan rohani)

7.         Jangan yang memiliki hubungan kerabat dekat