Minggu, 24 Januari 2016

Motivasi menjadi pelatih

Secara umum, istilah motivasi mengacu kepada faktor-faktor dan proses-proses yang bermaksud untuk mendorong orang untuk beraksi atau tidak beraksi dalam berbagai situasi (Harsono, 1988:250). Motivasi seseorang memilih karier sebagai pelatih bermacam-macam. Ada yang memilih karier tersebut oleh karena dengan menjadi pelatih dia  akan dapat mengamalkan pengetahuan dan keterampilannya kepada orang lain, ada yang karena senang menolong atlet dan memperoleh kepuasan kalau atletnya memperlihatkan peningkatkan dalam prestasinya.
Pelatih adalah gelar atau sebutan yang memancarkan rasa hormat, respek, status, tanggung jawab. Ada beberapa orang yang merasa bahwa dengan menjadi pelatih mereka akan memperoleh semacam kekuasaan yang tidak akan bisa diperolehnya di bidang lain, ada pula yang maksudnya adalah untuk memperoleh status dan pengakuan di masyarakat agar kemudian dapat menanamkan pengaruhnya di bidang lain, atau untuk memperlancar urusan-urusan di bidang lain. Ada pula yang memang senang mengasuh anak-anak muda dan senang akan keterlibatan yang terus-menerus dalam sensasi stress dan sensasi pertandingan. Dan tidak sedikit pula yang menjadikan keahlian melatihnya semata-mata sebagai sumber hidupnya.
Masih banyak motivasi lain mengapa orang memilih melatih sebagai profesinya, entah profesi utamanya atau sampingannya. Apapun motivasinya pelatih tidak boleh memandàng tugasnya sebagai tugas yang ringan. Tugasnya bukan semata-mata datang di lapangan  melatih kemudian pulang dan tidak lagi berurusan dengan para atlet asuhanya. Tugas pelatih yang ingin benar-benar menjadi pelatih yang baik jaluh lebih luas dan lebih kompleks dari sekedar melatih di lapangan saja.

Tidak ada komentar: