Kamis, 23 Juni 2016
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Majalengka
Visi:
”Menghasilkan tenaga kependidikan jasmani yang unggul dan memiliki
komitmen untuk mengembangkan pendidikan jasmani dan olahraga bagi kepentingan
masyarakat, bangsa, dan negara berlandaskan iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa ”
Misi:
- Meningkatkan mutu program studi secara bertahap dan berkelanjutan melalui program pengembangan dalam aspek pendidikan, SDM, dan sarana-prasarana.
- Menyelenggarakan proses pembelajaran yang efektif, efisien dan inovatif untuk menghasilkan tenaga pendidik Jasmani Kesehatan dan Rekreasi profesional
- Menyelenggarakan proses pembelajaran berbasis pendidikan karakter akhlak mulia
- Meningkatkan kegiatan penelitian terarah dan terpadu dalam bidang pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
- Meningkatkan kualitas pengabdian masyarakat sebagai wujud peran serta dalam meningkatkan sumber daya manusia
- Menjalin kerja sama dengan pihak lain untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan lulusan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
FKIP UNMA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAJALENGKA
VISI:
Menjadi dari Lima Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unggul di Jawa Barat Pada Tahun 2026 dan Menghasilkan Lulusan yang Kompeten dan Berdaya Saing Tinggi Dilandasi Iman dan Taqwa”
MISI:
1. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang tinggi dalam ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang dilandasi oleh nilai-nilai keagamaan.
2. Menyelenggarakan penelitian yang terarah dan terpadu untuk kemajuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta untuk menjawab permasalahan pembangunan daerah dan nasional khususnya dalam bidang ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan
3. Mendorong kualitas dan kuantitas pengabdian masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai wujud peran perguruan tinggi dalam mengembangkan dan menerapkan IPTEK di lingkup Keguruan dan Ilmu Pendidikan terpadu untuk turut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
4. Membangun kehidupan masyarakat ilmiah yang dilandasi dengan ketaqwaan dan keimanan
5. Membangun kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak terkait dalam bidang Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Senin, 21 Maret 2016
Penerimaan Mahasiswa Baru FKIP Universitas Majalengka
Penerimaan mahasiswa baru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Majalengka Program Studi Penjas, Yang berminat hubungi saya 081214408424
Selasa, 26 Januari 2016
Menanti Rumah Tangga Bahagia
Proses perkawinan antara lelaki
dan perempuan sebagai jodohnya untuk berhubungan satu sama lain menjadi suami
istri yang sah. Dengan landasan nikah itu lalu timbul hak-hak kewajiban antara
keduanya, dalam rangka membentuk suatu rumah tangga yang sejahtera, bahagia,
penuh ketenangan, dan kasih sayang.
Untuk menjaga keutuhan rumah tangga antara dua belah pihak, maka
keduanya harus matang lahir dan batin. Disamping itu harus mengetahui tugas dan
kewajiban masing-masing, saling pengertian, isi mengisi dan toleran. Sehingga
tujuan perkawinan sebagaimana tersebut dalam firman Allah akan terwujud:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaa-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya ada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”
(QS. 30 Ar-Ruum:21).
Untuk itu maka ada bebrapa
tuntutan untuk menciptakan rumah tangga bahagia:
1. Mempelajari
ilmu agama
Faktor ajaran
agama islam adalah unsur pokok yang paling penting dalam pembinaan rumah tangga
yang bahagia, sebab ajaran islam memberikan petunjuk anatra yang baik dan
buruk, menguntungkan dan merugikan, yang akhirnya memberikan semacam pegangan
dalam hidup dan kehidupan, bagaimana sikap jiwa sewaktu mendapat nikmat dan
musibah.
Banyak pemimpin
rumah tangga khusunya di kota-kota besar yang mengutamakan ilmu dunia saja,
sehingga anak-anak dan keluarganya mendapat pengajaran beserta pendidikan umum
yang cukup tinggi sampai mendapat titel sarjana, megister, bahkan doktor,
tetapi banyak yang mengabaikan pendidikan agama. Akibatnya anggota keluarganya
sama sekali tidak mengenal huruf Al-Qur’an, apalagi pandai membacanya, bahkan
tidak pernah ruku’ dan sujud kepada Allah yang memberinya ilmu dan harta
keduniaan. Lain halnya bagi rumah tangga yang telah timbuh subur dan berakar
kuat dengan ajaran-ajaran agama, mereka selalu mendekatkan diri kepada Allah,
memancar kebahagiaan dan kenikmatan hidup, memantul ketenangan dan kenikmatan
rohaniah, walaupun dalam situasi kekurangan dan kesulitan.
2. Akhlak
dan kesopanan
Unsur kedua
rumah tangga bahagia ialah terciptanya hubungan yang harmonis anatara sesama
keluarga, suami-istri, anak-anak, anak dengan ibu bapaknya serta dengan
tetangga dan masyarakat. Yang tua kasih sayang terhadap yang muda, dan
sebaliknya. Sebagaimana pesan Rasulullah SAW. Dalam sebuah haditsnya:
“Tidak termasuk umat kami orang-orang yang
tidak menghormati yang lebih tua, dan orang-orang yang tidak menyayangi
anak-anak kecil dari kami.”
3. Harmonis
dalam pergaulan
Dalam rumah
tangga bahagia, senantiasa tergalang pergaulan yang harmonis antara semua
keluarga. Setiap anggota keluarga hidup rukun dan mesra, tidak saling
curiga-mencurigai, tuduh-menuduh, salah-menyalahkan dan sebagainya. Jika
terjadi kericuhan, maka segera diselesaikan dengan musyawarah secara
kekeluargaan dengan menjauhkan akibatnya yang merupakan bom waktu yang dapat
meledak sewaktu-waktu.
4. Hemat
dan hidup sederhana
Sebagaian besar
kehancuran suatu rumah tangga karena keroyalan hidup dan pemborosan, tidak
berhemat dan tidak memikirkan hari esok, tidak mengerti ada musim hujan dan
musim panas. Hawa nafsu ingin hidup mewah tidak seimbang dengan sumber yang
ada, sehingga timbullah suatu keadaan yang gawat di rumah tangga itu, besar
pasak daripada tiang. Agama islam selalu memperingatkan agar manusia hidup
qana’ah yang mencukupkan apa yang ada serta menyesuaikan dengan keadaan kita
sendiri dan tidak perlu mencontoh orang lain yang lebih mewah kehidupannya.
5. Menyadari
cacat sendiri
Banyak orang terlalu rajin melihat cacat orang lain, tetapi jarang sekali melihat cacatnya sendiri. Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya, apabila setiap pemimpin rumah tangga menyadari ini sepenuhnya, maka dapatlah dihindarkan perasaan benar sendiri. Itulah sebabnya ahli hikmat sering menasehatkan agar orang sering bercermin diri, agar dia tahu di mana kelebihan dan kekurangannya. Apabila orang itu sudah menyadari dirinya, maka dia akan mawas diri dan akhirnya berusaha memperbaikinya atau bertobat. Dengan demikian maka perkawinan tetap kekal selama-lamanya.
Minggu, 24 Januari 2016
Motivasi menjadi pelatih
Secara umum, istilah motivasi mengacu kepada faktor-faktor dan proses-proses yang bermaksud untuk mendorong orang untuk beraksi atau tidak beraksi dalam berbagai situasi (Harsono, 1988:250). Motivasi seseorang memilih karier sebagai pelatih bermacam-macam. Ada yang memilih karier tersebut oleh karena dengan menjadi pelatih dia akan dapat mengamalkan pengetahuan dan keterampilannya kepada orang lain, ada yang karena senang menolong atlet dan memperoleh kepuasan kalau atletnya memperlihatkan peningkatkan dalam prestasinya.
Pelatih adalah gelar atau sebutan yang memancarkan rasa hormat, respek, status, tanggung jawab. Ada beberapa orang yang merasa bahwa dengan menjadi pelatih mereka akan memperoleh semacam kekuasaan yang tidak akan bisa diperolehnya di bidang lain, ada pula yang maksudnya adalah untuk memperoleh status dan pengakuan di masyarakat agar kemudian dapat menanamkan pengaruhnya di bidang lain, atau untuk memperlancar urusan-urusan di bidang lain. Ada pula yang memang senang mengasuh anak-anak muda dan senang akan keterlibatan yang terus-menerus dalam sensasi stress dan sensasi pertandingan. Dan tidak sedikit pula yang menjadikan keahlian melatihnya semata-mata sebagai sumber hidupnya.
Masih banyak motivasi lain mengapa orang memilih melatih sebagai profesinya, entah profesi utamanya atau sampingannya. Apapun motivasinya pelatih tidak boleh memandàng tugasnya sebagai tugas yang ringan. Tugasnya bukan semata-mata datang di lapangan melatih kemudian pulang dan tidak lagi berurusan dengan para atlet asuhanya. Tugas pelatih yang ingin benar-benar menjadi pelatih yang baik jaluh lebih luas dan lebih kompleks dari sekedar melatih di lapangan saja.
SELAMATAN KEHAMILAN
Assalamu'alaikum war. wab.
Alhamdulillah, dalam kesempatan ini atas ridla Allah saya dapat berbagi ilmu tentang Walimatul Hamli atau Selamatan Kehamilan bagi ibu-ibu yang kini usia kehamilannya telah memasuki beberapa bulan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW pernah bersabda: "Bahwa proses terjadinya manusia itu berasal dari setetes air sperma yang berada dalam rahim seorang ibu selama 40 hari, lalu berupa segumpal darah selama 40 hari, kemudian berupa segumpal daging selama 40 hari. Setelah itu Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruhnya dan menetapkan rizkinya, ajalnya, dan nasibnya bahagia atau celaka (Ali, 1997:55). Oleh karena itu sangat tepat sekali pada umur kehamilan mencapai 120 hari, kita dapat mengadakan bacaan do'a bersama-sama, agar bayi yang berada dalam kandungan tetap dalam penjagaan Allah SWT, ibunya sehat dan nanti dapat melahirkan dengan mudah, lancar serta selamat. dan kita berdoa semoga bayinya dicatat oleh malaikat menjadi orang yang akan mendapatkan umur panjang, baik amalnya, luas rizkinya, dan bahagia hidupnya di dunia dan akhirat.
Mendoakan kehamilan ini sebenarnya juga telah diisyaratkan dalam firman Allah Ta'ala yang artinya: "Maka setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur." (QS. 7 Al A'raf:189). Maksud ayat tersebut mengajarkan kepada suami istri pada saat istri sedang mengandung dan kandungannya semakin berat supaya memperbanyak berdoa, supaya keturunannya nanti menjadi anak yang saleh. Bahkan Islam mengajarkan pada saat kehamilan itu suami istri juga harus tekun beribadah dan membiasakan melakukan amal-amal kebaikan. Dan inilah sebagai pendidikan anak sejak masih berada dalam kandungan.
Ada beberapa doa yang perlu dibaca pada saat mengandung, diantaranya doa yang pernah dibaca oleh Nabi Zakaria AS yang artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa." (QS. 3 Ali Imran:38). Adapun doa selamatan hamil yaitu: "Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, dengan puji orang-orang yang ingat dan bersyukur, dengan puji yang menetapi nikmat-Nya dan mencukupi tambahan-Nya. Wahai Tuhan Kami, bagi-Mulah segala puji sebagaimana yang layak bagi ke-Agungan Dzat-Mu dan kebesaran kerajaan-Mu. Ya Allah, limpahkan rahmat dan keselamatan atas junjunan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad. Berikanlah keselamatan, keridlaan dan keberkahan dari Engkau kepada seluruh sahabat Rasulullah. Ya Allah, jagalah anak kami selama ia berada dalam kandungannya, dan sembuhkanlah dia, Engkau adalah Dzat yang menyembuhkan, tiada obat kecuali obat-Mu yang tidak akan membawa penyakit. Ya Allah, bentuklah dia dalam kandungannya dengan rupa yang bagus, dan tetapkanlah hatinya dengan iman kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu. Ya Allah, keluarkanlah dia dari kandungannya pada waktu dia melahirkannya dengan mudah dan selamat. Ya Allah, jadikanlah dia orang yang sehat, sempurna, cerdik, cerdas, alim mau mengamalkan ilmunya. Ya Allah, berilah dia umur panjang, badan sehat dan budi pekerti yang baik, dan berilahlisan yang fasih serta berilah suara yang baik untuk membaca Al-Qur'an dan hadits dengan berkah Nabi Muhammad SAW. Dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."
Demikian sekilas mutiara yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat. Khususnya kepada ibu yang sedang mengandung, umumnya semua pembaca.
Sekian dan terimakasih serta mohon maaf atas kekurangan atau kesalahannya.
Wassalamu'alaikum war. wab.
Langganan:
Postingan (Atom)