Senin, 27 Oktober 2014

Renang dan Wanita Berbadan Dua


Kebanyakan orang berprasangka bahwa wanita hamil itu tidaklah berguna karena utuk melakukan aktivitas sehari-hari dan berolahraga itu sangat sulit dilakukan. masalahnya dapat berakibat fatal pada janin, oleh karena itu si ibu hanya diam tak berkata menunggu kapan tiba saatnya menanti seorang anak yang diidam-idamkan lahir dari alam rahim ke alam yang nyata. Dampak bagi si ibu yang hanya diam, tidak melakukan aktivitas apapun apalagi berolahraga bisa mempersulit proses persalinannya.
  
Siapa bilang saat hamil wanita tak bisa berolahraga? Faktanya berenang merupakan salah satu olahraga terbaik yang bisa dilakukan ibu hamil. Alasan yang paling sering diungkapkan ibu hamil memilih berenang karena olahraga tersebut membuat mereka merasa lebih ringan dan mudah dilakukan. Perasaan ini tentu meyenangkan, terutama untuk wanita yang kehamilannya sudah memasuki fase trimester ketiga. Tak hanya itu, berenang juga termasuk olahraga yang resiko cideranya kecil ketimbang olahraga lain, dan wanita hamil pun tak akan merasa kegerahan.

Mengapa renang yang terbaik, berikut alasan yang dilontarkan Dr. Michael Triangto, SpKO yaitu saat berada di air, tubuh ibu akan ditopang oleh air yang memiliki daya dorong ke atas. Beban tubuh saat berada di dalam air jauh lebih ringan daripada di darat. Lantaran itu, saat melakukan olahraga di dalam air, resiko cedera tulang, sendi dan otot jauh berkurang. Renang atau olahraga di dalam air mampu melatih paru-paru dan jantung. Manfaat ini sama dengan berolahraga aerobik, berlari, atau berjalan. Berolahraga di darat bisa membuat panas tubuh melonjak, sedangkan berenang tidak akan memperoleh suhu panas tubuh apalagi mengeluarkan keringat  karena dilakukan di dalam air. Suhu tubuh ibu hamil akan tetap terjaga kestabilannya. Saat melahirkan, ibu akan mengeluarkan bayinya lewat jalan lahir yang sangat sempit. Namun berkat kuasa Tuhan Yang Maha Kuasa, jaringan ikat pada sendi-sendi panggul saat ibu hamil menjadi lebih "elastis" diibaratkan karet karena itulah cabang bakal bayi bisa keluar dengan mulus. Namun akibat perubahan tersebut, stabilitas sendi-sendi panggul ibu hamil menjadi berkurang dan memungkinkan terjadinya cedera. Kegiatan fisik jadi terbatas, apalagi untuk berolahraga seperti senam aerobik, berlari, fitness, permainan bola besar, dan olahraga lain yang bisa membahyakan. Namun, batasan-batasan itu bisa disiasati dengan berenang. 

Berenang bisa dilakukan dengan empat gaya yaitu gaya bebas, dada atau katak, punggung, dan dolpin atau kupu-kupu. Gaya mana yang cocok diterapkan untuk wanita hamil? Semua gaya renang boleh dilakukan ibu hamil. Namun yang terbaik, menurut Michael, ibu mengombinasikan gaya bebas, dada, dan punggung. Ketiga gaya ini selain melatih jantung dan paru-paru juga melatih bagian tubuh yang berbeda-beda. Gaya bebas melatih bahu. Gaya dada atau katak melatih kelenturan dan kekuatan otot panggul hingga kaki. Gaya punggung menstimulasi daerah lengan, punggung, dan kaki. Namun gaya kupu-kupu sebaiknya tidak dilakukan karena ibu hamil dengan perut yang besar akan sulit melakukannya. 

Renang boleh dilakukan kapan, dimana saja. "Pada usia kehamilan berapa pun olahraga renang bisa dilakukan. Semua berpulang pada kesanggupan ibu. Jika ibu masih sanggup melakukannya di usia kehamilan 9 bulan, kenapa tidak? Malah, orang-orang Rusia hingga kini banyak yang melakukan persalinan di kolam." Sebagai patokan, lakukan 3 sampai 5 kali dalam seminggu, masing-masing selama 30 menit. Ibu akan bugar, sehat, relaks serta jauh dari stres!. Seperti dikutip dari Baby Center, manfaat lainnya dari berenang saat hamil yaitu dapat melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan fungsi jantung dan paru-paru, meningkatkan  daya tahan tubuh, kekuatan dan pembentukan otot, mengurangi pembengkakan saat hamil, membakar kalori, tidur lebih nyenyak dan mengusir lelah Begitupun berenang juga dapat membuat otot-otot rahim dan panggul lebih kuat sehingga bisa memudahkan ibu saat bersalin.
 
Setelah mengetahui manfaatnya, diharapkan untuk semua ibu hamil tak ragu lagi untuk berenang saat hamil. Namun selain memahami kegunaannya, ibu perlu tahu juga tips aman berenang saat tengah mengandung. Jika ibu sebelum hamil sudah rutin berenang, aktivitas tersebut tentu tidak akan menjadi masalah jika dilanjutkan ketika benar-benar sudah berbadan dua. Namun kalau ibu sebelumnya tidak atau jarang berenang, konsultasikan dulu ke dokter atau bidan. Jikalau disarankan untuk melakukan olahrga renang oleh ahlinya, langkah awal yang harus dilakukan sebaiknya ibu jangan terburu-buru berenang dulu. Mulailah dengan pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan, seperti halnya ingin melakukan olahraga lain. Saat sudah di dalam air, kebanyakan orang biasanya jadi lupa dengan keasikan bermain air sehingga bisa merasa haus. James M. Pivarnik, Ph.D dari Michigan State University mengatakan, meskipun tidak ada rekomendasi resmi soal berapa banyak air yang harus diminum ibu hamil saat olahraga, sebaiknya ibu minum satu gelas air sebelum berenang. Kemudian minumlah satu gelas air setiap 20 menit sekali saat melakukan olahraga tersebut agar ibu tidak dehidrasi. Minum lagi satu gelas air setelah ibu keluar dari kolam renang. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat khusus untuk ibu hamil umumnya semua kalangan yang telah membacanya. 

Tidak ada komentar: