Kebanyakan orang berprasangka bahwa wanita hamil itu
tidaklah berguna karena utuk melakukan aktivitas sehari-hari dan berolahraga
itu sangat sulit dilakukan. masalahnya dapat berakibat fatal pada janin, oleh
karena itu si ibu hanya diam tak berkata menunggu kapan tiba saatnya menanti
seorang anak yang diidam-idamkan lahir dari alam rahim ke alam yang nyata. Dampak
bagi si ibu yang hanya diam, tidak melakukan aktivitas apapun apalagi
berolahraga bisa mempersulit proses persalinannya.
Siapa
bilang saat hamil wanita tak bisa berolahraga? Faktanya berenang merupakan
salah satu olahraga terbaik yang bisa dilakukan ibu hamil. Alasan yang paling
sering diungkapkan ibu hamil memilih berenang karena olahraga tersebut membuat
mereka merasa lebih ringan dan mudah
dilakukan. Perasaan ini tentu meyenangkan,
terutama untuk wanita yang kehamilannya sudah memasuki fase trimester ketiga. Tak hanya itu, berenang
juga termasuk olahraga yang resiko
cideranya kecil ketimbang olahraga lain, dan
wanita hamil pun tak akan merasa kegerahan.
Mengapa
renang yang terbaik, berikut alasan yang dilontarkan Dr. Michael Triangto, SpKO yaitu saat berada di air, tubuh ibu akan
ditopang oleh air yang memiliki daya dorong ke atas. Beban tubuh saat berada di
dalam air jauh lebih ringan daripada di darat. Lantaran itu, saat melakukan
olahraga di dalam air, resiko
cedera tulang, sendi dan otot jauh berkurang. Renang atau olahraga di dalam air
mampu melatih paru-paru dan jantung. Manfaat ini sama dengan berolahraga aerobik,
berlari, atau berjalan. Berolahraga di darat bisa membuat panas tubuh melonjak,
sedangkan berenang tidak akan memperoleh
suhu panas tubuh apalagi mengeluarkan keringat karena dilakukan di dalam air. Suhu tubuh ibu
hamil akan tetap terjaga kestabilannya. Saat melahirkan, ibu akan mengeluarkan
bayinya lewat jalan lahir yang sangat sempit. Namun berkat kuasa Tuhan Yang Maha Kuasa, jaringan ikat
pada sendi-sendi panggul saat ibu hamil menjadi lebih "elastis" diibaratkan karet
karena itulah cabang bakal bayi
bisa keluar dengan mulus.
Namun akibat perubahan tersebut, stabilitas sendi-sendi panggul ibu hamil
menjadi berkurang dan memungkinkan terjadinya cedera. Kegiatan fisik jadi
terbatas, apalagi untuk berolahraga seperti senam
aerobik,
berlari, fitness, permainan bola besar, dan olahraga lain yang bisa membahyakan.
Namun, batasan-batasan itu bisa disiasati dengan berenang.
Berenang bisa dilakukan dengan empat gaya yaitu gaya
bebas, dada atau katak, punggung, dan dolpin atau kupu-kupu. Gaya mana yang
cocok diterapkan untuk wanita hamil? Semua gaya
renang boleh dilakukan ibu hamil. Namun yang terbaik, menurut Michael, ibu
mengombinasikan gaya bebas, dada, dan punggung. Ketiga gaya ini selain melatih
jantung dan paru-paru juga melatih bagian tubuh yang berbeda-beda. Gaya bebas
melatih bahu. Gaya dada atau katak
melatih kelenturan dan kekuatan otot panggul hingga kaki. Gaya punggung
menstimulasi daerah lengan, punggung, dan kaki. Namun gaya kupu-kupu sebaiknya
tidak dilakukan karena ibu hamil dengan perut yang besar akan sulit
melakukannya.
Renang
boleh dilakukan kapan, dimana saja.
"Pada usia kehamilan berapa pun olahraga renang bisa dilakukan. Semua
berpulang pada kesanggupan ibu. Jika ibu masih sanggup melakukannya di usia
kehamilan 9 bulan, kenapa tidak? Malah, orang-orang Rusia hingga kini banyak
yang melakukan persalinan di kolam." Sebagai patokan, lakukan 3 sampai 5
kali dalam seminggu, masing-masing selama 30 menit. Ibu akan bugar, sehat,
relaks serta jauh dari stres!. Seperti
dikutip dari Baby Center, manfaat
lainnya dari berenang saat hamil
yaitu dapat melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan fungsi
jantung dan paru-paru, meningkatkan
daya tahan tubuh, kekuatan dan pembentukan otot, mengurangi
pembengkakan saat hamil, membakar
kalori, tidur lebih nyenyak dan mengusir lelah Begitupun berenang juga dapat membuat
otot-otot rahim dan panggul lebih kuat sehingga bisa memudahkan ibu saat
bersalin.
Setelah mengetahui
manfaatnya, diharapkan untuk semua ibu hamil tak
ragu lagi untuk berenang saat hamil. Namun selain memahami kegunaannya, ibu perlu tahu juga tips
aman berenang saat tengah mengandung. Jika ibu sebelum hamil
sudah rutin berenang, aktivitas tersebut tentu tidak akan menjadi masalah jika
dilanjutkan ketika benar-benar sudah berbadan dua. Namun kalau ibu sebelumnya
tidak atau jarang berenang, konsultasikan dulu ke dokter atau bidan. Jikalau disarankan untuk melakukan olahrga renang oleh
ahlinya, langkah awal yang harus dilakukan sebaiknya
ibu jangan terburu-buru berenang
dulu. Mulailah dengan pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan,
seperti halnya ingin melakukan olahraga lain. Saat sudah di dalam
air, kebanyakan orang biasanya jadi
lupa dengan keasikan bermain air sehingga
bisa merasa haus. James M.
Pivarnik, Ph.D dari Michigan State University mengatakan, meskipun tidak ada
rekomendasi resmi soal berapa banyak air yang harus diminum ibu hamil saat
olahraga, sebaiknya ibu
minum satu gelas air sebelum berenang.
Kemudian minumlah satu gelas air setiap 20 menit
sekali saat melakukan olahraga tersebut agar ibu tidak dehidrasi. Minum lagi
satu gelas air setelah ibu keluar dari kolam renang. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat khusus untuk ibu
hamil umumnya semua kalangan yang telah membacanya.