Motif
diartikan sebagai pendorong atau penggerak dalam diri manusia yang diarahkan
pada tujuan tertentu, sedangkan motivasi berarti menggerakan atau mendorong
untuk bergerak. Adapun pengertian motivasi menurut beberapa ahli mengemukakan
bahwa: motivasi adalah proses aktualisasi
generator penggerak internal di dalam diri individu untuk menimbulkan
aktivitas, menjamin kelangsungannya dan menentukan arah atau haluan aktivitas
terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Motivasi
memiliki ciri pokok yaitu adanya direction,
intensitas, dan persisten dalam
berprilaku. Direction menunjukkan kepada bentuk aktivitas yang dipilih untuk
dilakukan. Intensitas menggambarkan seberapa besar atau seberapa banyak usaha
untuk melakukkan aktivitas. Sedangkan persisten menggambarakan lamanyawaktu
dalam melakukan aktivitas. Motivasi yang harus dimiliki oleh atlet yaitu
motivasi berprestasi.
Motivasi
berprestasi memberikan kesempatan kepada atlet untuk mencapai sesuatu dengan
sempurana, meningkatkan kebugaran pada tingkat tertinggi, dan berlatih secara
maksimal, pada hakikatnya merupakan keinginan, hasrat, kemauan, dan pendorong
untuk dapat unggul yaitu mengungguli prestasi yang pernah dicapainya sendiri
atau prestasi yang dicapai oleh orang lain.
Fungsi
motivasi dalam olahraga ada 2 yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik sangat menentukan atlet untuk memutuskan dirinya untuk terus
berprestasi dalam olahraga yang digelutinya, aktivitasnya dilakukan secara
sukarela, penuh kesenangan dan kepuasan, sehingga atlet merasa kompeten dengan
apa yang dilakukannya. Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul
karena adanya faktor luar yang mempengaruhi dirinya.
Struktur
faktor motivasi dalam olahraga dibangun oleh tiga dimensi konstruk motivasi
yaitu motivasi instrinsik, motivasi ekstrinsik dan amotivasi. Amotivasi
memiliki arti sama dengan helplessness yaitu keadaan tidak berdaya, dalam
psikologi sosial (teori attribusi) atlet yang tidak berdaya ditandai dengan
kegagalan yang bersifat internal, tidak dapat dikontrol, dan stabil.
Strategi
meningkatkan motivasi atlet diantaranya: 1) tetapkan goal-setting, 2) berikan
penguatan atau umpan balik, 3) ciptakan situasi yang menyenangkan, 4)
memberikan pengalaman sukses, 5) memberikan hadiah pada penampilan yang
ditampilkan, 6) berikan variasi pada setiap rangkaian latihan, 7) melibatkan
partisipasi atlet dalam membuat keputusan, 8) memaksimalkan usaha dalam proses
pelatihan dan kompetisi, 9) tekun dalam mencapai tujuan secara spesifik, 10)
mengatasi rintangan, kegagalan, dan kritik, tanpa mengabaikan tim, 11) bekerja
keras sebelum kompetisi, 12) meningkatkan ketrampilan, fisik dan mental, 13)
menunjukkan sikap positif, 14) penuh perhatian dan waspada sebelum latihan dan
kompetisi, 15) menunjukkan kesenangan dalam berlatih dan kompetisi, 16)
menunjukkan kerjasama dengan tim dan pelatih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar