Selasa, 24 September 2013

Motivasi dalam olahraga




Motif diartikan sebagai pendorong atau penggerak dalam diri manusia yang diarahkan pada tujuan tertentu, sedangkan motivasi berarti menggerakan atau mendorong untuk bergerak. Adapun pengertian motivasi menurut beberapa ahli mengemukakan bahwa: motivasi adalah proses aktualisasi generator penggerak internal di dalam diri individu untuk menimbulkan aktivitas, menjamin kelangsungannya dan menentukan arah atau haluan aktivitas terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Motivasi memiliki ciri pokok yaitu adanya direction, intensitas, dan persisten dalam berprilaku. Direction menunjukkan kepada bentuk aktivitas yang dipilih untuk dilakukan. Intensitas menggambarkan seberapa besar atau seberapa banyak usaha untuk melakukkan aktivitas. Sedangkan persisten menggambarakan lamanyawaktu dalam melakukan aktivitas. Motivasi yang harus dimiliki oleh atlet yaitu motivasi berprestasi.
Motivasi berprestasi memberikan kesempatan kepada atlet untuk mencapai sesuatu dengan sempurana, meningkatkan kebugaran pada tingkat tertinggi, dan berlatih secara maksimal, pada hakikatnya merupakan keinginan, hasrat, kemauan, dan pendorong untuk dapat unggul yaitu mengungguli prestasi yang pernah dicapainya sendiri atau prestasi yang dicapai oleh orang lain.
Fungsi motivasi dalam olahraga ada 2 yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik sangat menentukan atlet untuk memutuskan dirinya untuk terus berprestasi dalam olahraga yang digelutinya, aktivitasnya dilakukan secara sukarela, penuh kesenangan dan kepuasan, sehingga atlet merasa kompeten dengan apa yang dilakukannya. Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul karena adanya faktor luar yang mempengaruhi dirinya.
Struktur faktor motivasi dalam olahraga dibangun oleh tiga dimensi konstruk motivasi yaitu motivasi instrinsik, motivasi ekstrinsik dan amotivasi. Amotivasi memiliki arti sama dengan helplessness yaitu keadaan tidak berdaya, dalam psikologi sosial (teori attribusi) atlet yang tidak berdaya ditandai dengan kegagalan yang bersifat internal, tidak dapat dikontrol, dan stabil.
Strategi meningkatkan motivasi atlet diantaranya: 1) tetapkan goal-setting, 2) berikan penguatan atau umpan balik, 3) ciptakan situasi yang menyenangkan, 4) memberikan pengalaman sukses, 5) memberikan hadiah pada penampilan yang ditampilkan, 6) berikan variasi pada setiap rangkaian latihan, 7) melibatkan partisipasi atlet dalam membuat keputusan, 8) memaksimalkan usaha dalam proses pelatihan dan kompetisi, 9) tekun dalam mencapai tujuan secara spesifik, 10) mengatasi rintangan, kegagalan, dan kritik, tanpa mengabaikan tim, 11) bekerja keras sebelum kompetisi, 12) meningkatkan ketrampilan, fisik dan mental, 13) menunjukkan sikap positif, 14) penuh perhatian dan waspada sebelum latihan dan kompetisi, 15) menunjukkan kesenangan dalam berlatih dan kompetisi, 16) menunjukkan kerjasama dengan tim dan pelatih.

Tidak ada komentar: